MENDERITA ADALAH SEBUAH KEBAHAGIAAN? Tak terasa kita telah hampir melewati tahun 2020 ini dengan segala dinamikanya. Tak sedikit yang mengatakan bahwa tahun ini adalah tahun yang sangat berat, kesulitan demi kesulitan, bahkan aniaya (penderitaan) tanpa diundang telah setia bertamu! Pertanyaan yang absurd sepertinya, tetapi sangat penting: "Adakah Kebahagiaan yang dapat kita temukan di balik aniaya/penderitaan yang kita alami itu?"
Firman Tuhan yang diberitakan kali ini dari Mat 5: 10 sebagai bagian ke 8 dari seri Khotbah Di Bukit : "Berbahagialah orang yang dianiaya oleh sebab kebenaran, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga" mengingatkan dan menguatkan kita bahwa jika kita harus teraniaya atau menderita karena iman kita, karena kristus, karena kebenaran kita harus berbahagia (Bdn.1 Pet 2: 19, 21, 2 Tim 3: 12). Tentu dalil ini tidak berlaku bagi mereka yang menderita karena kebodohan, kedegilan hati dan dosanya sendiri: "Sebab dapatkah disebut pujian, jika kamu menderita pukulan karena kamu berbuat dosa? Tetapi jika kamu berbuat baik dan karena itu kamu harus menderita, maka itu adalah kasih karunia pada Allah."(1 Pet 2:20)
"Jangan memandang salib (penderitan) sebagai musibah, tetapi pandang sebagai kesempatan meneladani kristus Menderita karena kebenaran adalah sebuah Privilege (sebuah hak istimewa), menderita karena kebenaran adalah kasih karunia, karena hanya anak-anak Tuhan yang memiliki Kerajaan Sorga yang mengalami demikian."
Demikian juga dengan Perjamuan Kudus yang dilayankan sebagai PK pamungkas di tahun 2020 ini semakin mengingatkan dan sekaligus menguatkan kita supaya kita jangan kaget apalagi menolaknya jika harus "kedatangan tamu" yang satu ini. Sebab bukankah tujuan dari kita melakukan perjamuan kudus adalah untuk mengingat akan penderitaan dan pengorbanan Yesus yang merelakan tubuhNya terpecah dan darahNya tercurah? (1 Kor 11:23-26). "Sebab untuk itulah kamu dipanggil, karena Kristuspun telah menderita untuk kamu dan telah meninggalkan teladan bagimu, supaya kamu mengikuti jejak-Nya." ( 1Pet 2:21). SDG