Artikel Gereja

DAMPAK BURUK KETAGIHAN NONTON DAN MAIN GAMES (BAG. I)

DI RUMAH NGAPAIN AJA?

Oleh karena pandemic Covid-19 kita dihimbau untuk lebih banyak di rumah saja. Hampir sepanjang tahun 2020 ini kita diminta bekerja dari rumah (WFH).  Anak-anak juga sekolah dari rumah (PJJ).  Tetapi apakah kita dan anak-anak kita benar-benar menjalankan tugas tersebut dengan semestinya? Kalau jawabnya jujur, tidak. Orang dewasa tidak beda jauh dengan anak-anak yang terperangkap jatuh dalam “penyimpangan” yaitu lebih banyak ada di depan komputer atau layar HP untuk berselanjar di dunia maya, main games dan bersosmed-ria atau rebahan di depan layar TV sepanjang hari menonton tayangan ini dan itu!

 

Ada apa dengan keadaan ini? Jika dalam satu hari kamu habiskan waktumu lebih dari 4 jam untuk nonton TV/Youtube atau bersosmed-ria atau main games itu berarti kamu sudah ketagihan! Berkait dengan  tayangan TV, jaman sekarang orang nonton tidak harus di rumah dengan ukuran TVnya yang segede gajah, tetapi sekarang justru orang-orang lebih suka nontonnya di HP/gadget yang hanya beberapa inchi. Demikian juga dengan games.  Main games tidak harus di warnet atau dengan computer berlayar jumbo, sekarang orang juga lebih suka pakai HPnya karena katanya lebih mobile, lebih praktis dan lebih privacy.

 

Nah, dengan gadget sekarang kamu bisa apa saja; mau bikin apa, mau nonton apa, mau komunikasi dengan siapa  dan akan kamu lakuin dimana, semua bisa!  Masalahnya yang kamu tonton atau kamu lakuin dengan gadget itu produktif, tidak? Bermanfaat, tidak?

 

Sekarang kita akan melihat apa dampak buruk jika kamu sudah ketagihan dengan games atau tontonan tanpa saringan!

 

DAMPAK BURUK TONTONAN DI TV/INTERNET

Dari penelitian yang pernah dilakukan pada tahun 1997 (apa lagi sekarang menjadi semakin parah) konten/isi tontonan TV menunjukkan:

1.  Antisosial 58,4%  yang terdiri:  kata kasar/ketidak sopanan: 38,56%, Mencelakakan/kekerasan: 28,46%, Pengejekan: 11,44%

2.   Prososial 41,6% yang meliputi: Kehangatan: 17,16%, Kesopanan:16,05%, Empati: 13,43% dan Nasihat: 13,06%.  

Harus ditegaskan juga di sini bahwa apa yang ada di TV  tidak jauh beda dengan tontonan yang ada di Internet/You tube, bahkan tontonan di internet ini lebih lagi!  Sekarang trendnya konten positifnya semakin menurun dan konten negative yang berdampak buruk semakin besar. Tiga Peran utama media yang seharusnya untuk Informasi, Edukasi dan rekreasi  tidak berjalan sebagaimana mestinya. Yang lebih berjalan hanya peran rekreasi (hiburan) itupun dengan kualitas (dari sisi logika dan moral) seadanya, mengabaikan misi informasi dan edukasinya!  Banyak film kartun, senetron dan film-film di TV dan video-video di internet/You tube semakin hari semakin murahan dan kacau.  Alur tidak logis, kurang beretika dan kasar dalam kata-kata, vulgar dalam adegan.  Game-game dibuat lebih kasar, brutal dan tidak sedikit yang mengeksploitasi seksualitas Hanya mengejar rating dan jempol/bintang.  Celakanya, anda lebih suka dengan hal-hal seperti itu.  Yang jelek-jelek mudah sekali nemplok di otak anda hingga mempengaruhi kelakuan anda!

Anda tidak bisa mengatakan: “Ahh..nggak mungkinlah saya terpenagaruh!”  karena  menurut penelitian yang dimuat Christian Science Monitor, terhadap 1209 orangtua anak berusia 2-27 tahun, 56%nya mengaku bahwa anak-anak mereka terpengaruh dan mengikuti apa yang mereka tonton dan mainkan!

Oleh karena itu kamu kaum muda GKNS Agape harus ngeh dan waspada!! 

Related Posts