"ALLAH MEMBENCI KEKERASAN" (MAZMUR 11)
TUHAN ada di dalam bait-Nya yang kudus; TUHAN, takhta-Nya di sorga; mata-Nya mengamat-amati, sorot mata-Nya menguji anak-anak manusia. TUHAN menguji orang benar dan orang fasik, dan Ia membenci orang yang mencintai kekerasan. Ia menghujani orang-orang fasik dengan arang berapi dan belerang; angin yang menghanguskan, itulah isi piala mereka. Sebab TUHAN adalah adil dan Ia mengasihi keadilan; orang yang tulus akan memandang wajah-Nya. (Mazmur 11:4-7)
LINGKARAN KEKERASAN
Maka kata Yesus kepadanya: "Masukkan pedang itu kembali ke dalam sarungnya, sebab barangsiapa menggunakan pedang, akan binasa oleh pedang. (Mat 26:52)
ARTI "KEKERASAN"
Kata “kekerasan” dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan: “perbuatan seseorang atau sekelompok orang yang menyebabkan kerusakan fisik atau barang orang lain.” Definisi kekerasan yang dikemukakan oleh Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) cakupannya lebih luas, yaitu “any act by which severe pain or suffering, whether physical or mental, is intentionally inflicted on a person” atau setiap tindakan sengaja yang menyakiti atau mengakibatkan penderitaan terhadap orang lain, baik secara fisik ataupun mental.
ALLAH MEMBENCI KEKERASAN
Adapun bumi itu telah rusak di hadapan Allah dan penuh dengan kekerasan. Allah menilik bumi itu dan sungguhlah rusak benar, sebab semua manusia menjalankan hidup yang rusak di bumi. (Kej 6:11-12)
HAL YANG MENJADI MOTIVASI ATAU LATAR BELAKANG TERJADINYA KEKERASAN
1. Keinginan mengambil keuntungan dari pihak yang lain - semacam memaksakan kehendak, hanya pikir keuntungan sendiri.
2. Menaklukkan, menunjukkan siapa yang berkuasa.
3. Balas Dendam - karena alasan yang menurutnya sah.
4. Pandangan batin - pegangan bahwa paham tertentu paling benar, pandangan yang lain harus dimusnahkan (fanatik).
CARA MENANGGULANGI KEKERASAN
1. Ajarkan empati - coba bayangkan posisi orang lain, lukiskan perasaan orang lain kepada nya agar dia paham. Kalau yang dewasa, coba pikirkan posisi orang lain. Semakin lama semakin terbiasa, dan orang yang peka baru dapat menjadi pendoa syafaat.
2. Membaca Firman - sehingga timbul aturan dalam batin, tahu mana yang boleh mana yang tidak.
3. Pertobatan - kesadaran baru, bahwa perlu perubahan cara mengatasi masalah, perbedaan bukan dengan main pukul.
4. Kekuatan Roh Kudus untuk mengendalikan diri - self control.