Artikel Gereja

MENGENAL KONSILI-KONSILI OIKUMENIS (BAG. IV)

KONSILI OIKUMENIS III: EFESUS (431 M)

MENUNTASKAN PERMASALAHAN KRISTOLOGI (KETUHANAN DAN KEMANUSIAAN KRISTUS)


Perselisihan mengenai Trinitas (tentang hubungan Krlstus dengan Bapa) telah tuntas! Tetapi pada perkembangan selanjutnya, muncul masalah lain yaitu perselisihan tentang Kristologi: mengenai Keillahian dan Kemanusiaan Kristus; Inkarnasi. Hal ini dapat dilihat dari adanya pertentangan antara Cyrillus dari Alexanria dengan Nestorius (alirannya disebut Nestorian). Nestorius mengajarkan : bahwa Kristus adalah manusia yang didiami Allah Firman. Antara Yesus yang manusia dengan Allah Firman hanya merupakan suatu hubungan yang erat sekali, tetapi keduaNya bukan satu keesaan.  Ajarannya yang lain mengatakan, bahwa Maria bukan bunda Allah (Theotokos). Dalam bukunya Compenium of Church History, karangan Andrew C. Zenos, D.D. dikatakan : "Ia menentang penggunaan kata Bunda Allah (Mother of God) dipakaikan pada Maria, Maria tidak akan disebut menjadi ibu dari sifat Keillahian Kristus."  Menurut mereka  sebutan itu akan menghina Tuhan Allah karena Allah yang tidak terbatas itu tidak mungkin dilahirkan oleh Maria yang terbatas.

Melihat pengajaran Nestorianisme ini, Cyrillus tidak bisa tinggal diam. Ia bangkit dan menentang keras. Ia mengatakan bahwa Yesus adalah Allah Firman yang telah menjadi manusia (bdn. Yoh 1:1). Kristus bukanlah gabungan dari Yesus manusia dan Allah Firman (Bdn. Yoh 1:14), Juga menegaskan bahwa Maria adalahTheotokos (bunda Allah) karena yang "lahir" dari padanya adalah Allah.

Atas konflik ini, maka kaisar Theodosius II memanggil konsili oikuminis III. Konsili ini diadakan di Efesus pada bulan Juli tahun 431. Hasilnya : Ajaran Nistorian ditolak, ia di buang dan dipecat sebagai uskup Konstantinopel. sebaliknya dengan dukungan 200 uskup, ajaran Cyrillus diterima.

Namun rupanya perselisihan ini tidak berhenti sampai disini, karena uskup-uskup Anthiokia yang mendukung Nestorius tetap memprotes hasil konsili itu. Dengan demikian timbul perselisihan yang lebih besar lagi, yaitu antara golongan Alexandria dengan golongan Antiokhia. Melihat hal ini, kemudian pemerintah mengadakan peleraian dengan mengambil jalan tengah. Yaitu, membujuk Cyrillus mau menerima pengakuan iman yang dibuat oleh golongan Antiokhia, sedang golongan Antiokhia harus mau menerima pemecatan Nestorius.

Usaha peleraian itu menghasilkan pengakuan iman yang dijadikan jalan tengah diantara keduanya. Pengakuan inan ini sering disebut sebagai "Rumusan Penyatuan Kembali" yang juga dianggap sebagai hasil konsili Efesus, yang berbunyi demikian :

?Oleh karena kami mengaku bahwa Tuhan kita Yesus Kristus, Anak Tunggal Allah, adalah Allah yang sempurna dan manusia yang sempurna, terdiri dari jiwa akali dan tubuh. Ia diperanakkan dari Sang Bapa sebelum segala zaman, sebagai Allah, dan belakangan ini, demi kita dan keselamatan kita, Ia dilahirkan dari anak dara Maria sebagai manusia. Ia sehakikat (Homoousios) dengan Sang Bapa, sebagai Allah dan sehakikat (Homoousios) dengan kita, sebagai manusia. Sebab ada kesatuan dua kodrat danoleh karena itu kami mengaku satu Kristus, satu Anak, satu Tuhan. Menurut Pengertian bahwa kesatuan ini tidak mencampur adukkan, kami mengaku bahwa anak dara kudus adalah theotokos (Bunda Allah), karena Allah Firman menjelma menjadi manusia dan sejak pembuahaanNya menyatukan pada diri-Nya bait yang diambil daripadanya (Maria).?

Related Posts