A. KEPRIBADIAN ANAK
Bagaimana kepribadian
anak terbentuk? Pembentukan kepribadian anak bukanlah merupakan hal yang
sederhana. “85% watak dasar anak sudah terbentuk di masa 6 tahun pertama dalam
hidupnya!”
Di enam (6) tahun pertama
hidup anak yang biasa dikenal sebagai “Golden age” tersebut, bersama dengan
siapakah dia? Seperti apa pendidikan
yang diperolehnya? Bagaimana pola asuh yang diterimanya? Semua itu sangat
menentukan waktak dan kepribadian anak kelak.
Faktor-faktor penting
yang turut membentuk kepriadian
anak-anak adalah:
1. Faktor
keturunan/herediter: orangtua dan kakek nenek
2. Faktor pola asuh dan
disiplin/aturan yang diterapkan dalam keluarga.
3. Faktor lingkungan
fisik dan psikologis rumah, sekolah, lingkungan masyarakat, teman
4. Faktor pendidikan di
rumah, sekolah dan lingkungan sosial
5. Faktor kebiasaan dan
pembiasaan dan gaya hidup dalam keluarga
dan masyarakat
B. KEBUTUHAN ANAK
Manusia sebagai mahluk
yang sempurna (termasuk bayi/anak kecil) terdiri dari tubuh, jiwa dan roh (Bdn.
1 Tes 5:23). Ketiga unsur ini
(trikotomi) memiliki kebutuhan masing-masing yang harus dipenuhi, yang
meliputi:
1. Kebutuhan jasmani:
(makan, minum, pakaiam, tempat tinggal)
2. Kebutuhan
jiwa/psikologi: (pendidikan, kasih sayang, rasa aman, penghargaan, pengakuan,
rekreasi, kehendak otonomi)
3. Kebutuhan rohani (
hal-hal rohanin yang berhubungan dengan kehidupan kekal)
Kesemua kebutuhan
tersebut harus dipenuhi, dan orangtualah yang pertama-tama bertanggung jawab
untuk mencukupkannya.
Fakta berikutnya bahwa
anak bukan saja tercipta sebagai mahluk
SOSIAL, dia juga secara natur tercipta sebagai mahluk INDIVIDUAL. Oleh karena
itu oleh orangtua privasi anak harus diberikan dan dijaga. Demikian juga
kebutuhan sosialnya yaitu seperti
berteman & bermasyarakat harus
dibantu wujudkan dan disediakan, namun tetap dengan standart kebenaran
Firman Tuhan dalam mengarahkan anak dalam bergaul ( bdn. I Kor 15:33).
C. JANGAN ABAIKAN KEBUTUHAN ANAK
Ada 5 Pengabaian yang
sering dilakukan Orangtua. Setelah membaca artikel ini kiranya kita
bertobat. Kelima sikap pengabaian aspek
kebutuhan anak itu adalah:
1. Pengabaian Fisik:
Kegagalan ortu dalam
memenuhi kebutuhan dasar anak (makan,
pakaian, tempat tingal)
2. Pengabaian Emosi:
Kegagalan ortu memberikan
perhatian, perawatan, kasih sayang
& affeksi kepada
anaknya. Ortu gagal menunjukkan rasa
penerimaan, persetujuan dan persahabatan kepada anak.
3. Pengabaian intelektual:
Kegagalan
Ortu memberikan pengalaman yg menstimulasi intelek anak, misal, tidak
menyediakan sarana belajar yang memadai, tidak memotivasi anak untuk belajar.
4. Pengabaian sosial:
Kurangnya waktu aktifitas sosial anak & pengawasannya.
Kurang perhatian/peduli dengan siapa anak bergaul. kegagalan orang tua mengajarkan etika.
5. Pengabaian moral:
Kegagalan ortu dalam
memberikan contoh/modelling tentang moral yang baik.