LIMA ALASAN ANDA PERLU KEMBALI KE KEBIASAAN HADIR DI GEREJA
Transisi bergerak maju. Setiap minggu semakin banyak gereja yang memulai proses dan tahapan pembukaan pintu fasilitas gereja untuk pelayanan tatap muka.
Kita kembali ke gereja.
Saya mengerti bahwa gereja tidak pernah tutup. Gereja adalah orang-orangnya, bukan bangunannya. Seseorang mengingatkan saya pada poin-poin ini setiap hari.
Tetapi pintu ke fasilitas gereja ditutup. Kesempatan berkumpul untuk beribadah secara tatap muka ditutup. Banyak yang telah terjadi selama beberapa bulan terakhir.
Sekarang saatnya untuk kembali ke ibadah berkumpul secara tatap muka. Meskipun pernyataan ini diakui secara teologis tidak tepat, inilah saatnya untuk “kembali ke gereja.” Mengapa penting untuk membiasakan diri hadir secara teratur dan setia? Mengapa mereka yang berhubungan dengan ibadah harus membuat komitmen baru untuk hadir sesering mungkin?
Berikut lima alasannya.
1. Alkitab mengamanatkan kita berkumpul untuk beribadah. Penulis Ibrani tegas: “Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita, seperti dibiasakan oleh beberapa orang, tetapi marilah kita saling menasehati, dan semakin giat menjelang hari Tuhan yang dekat” (Ibrani 10:25). Berkumpul untuk beribadah bukanlah kegiatan pilihan. Ini bukanlah kegiatan sesekali, tetapi merupakan komitmen yang berkelanjutan dan teratur.
2. Alkitab menekankan pentingnya gereja lokal (gereja dimana orang percaya berkumpul di lokasi tertentu). Pikirkanlah tentang ini. Setelah keempat Injil, hampir semua Perjanjian Baru adalah tentang gereja lokal atau diarahkan ke gereja lokal. Sepanjang Perjanjian Baru, jemaat-jemaat lokal yang berbeda bertemu dan beribadah bersama. Inilah yang dilakukan oleh orang-orang percaya.
3. Saat kita berkumpul, kita saling memberi semangat. Saya adalah seorang introvert klasik. Memang, saya menyesuaikan diri dengan baik dengan layanan streaming dan grup komunitas Zoom. Tetapi saya sungguh mengakui bahwa saya tidak bisa mendapatkan atau memberikan tingkat dorongan yang sama seperti saat-saat ketika kami secara fisik hadir. Lihat Ibrani 10:25 lagi. Tindakan berkumpul adalah tindakan pemberian semangat.
4. Saat kita berkumpul, kita memberi semangat kepada pendeta kita. Pemberian semangat atau dorongan satu sama lain termasuk dorongan kepada para pendeta kita karena mereka sangat membutuhkannya. Anda tidak dapat mengetahui tantangan seorang pendeta kecuali anda pernah menjadi pendeta. Stres dan tanggung jawab yang mereka miliki selama pandemi sangat menantang. Dunia terkejut ketika seorang pendeta mengakhiri hidupnya. Sedihnya, saya tahu kedalaman rasa sakit yang dirasakan oleh banyak pendeta. Ada banyak kritik dan orang-orang yang tidak memberi semangat bagi para pendeta. Saya berdoa agar banyak orang akan kembali ke pertemuan tatap muka dengan tingkat komitmen yang baru. Pendeta kita sangat diberi semangat atau dorongan.
5. Kita bertumbuh secara rohani ketika kita berkomitmen untuk hadir dengan setia. Kita bertumbuh sebagai orang percaya di dalam Kristus ketika kita memiliki kehidupan doa yang berkomitmen. Kita bertumbuh ketika kita berkomitmen untuk membaca Alkitab setiap hari. Kita bertumbuh ketika kita membagikan iman kita secara teratur. Kita bertumbuh ketika kita melayani dalam pelayanan. Dan kita tumbuh ketika kita berkomitmen untuk menghadiri ibadah dengan setia. Kehadiran itu adalah disiplin rohani, dan ini adalah tindakan penting dan diperlukan untuk menuju kematangan rohani yang lebih lagi.
Pandemi dan karantina telah menjadi momen transformasi bagi dunia dan gereja kita. Kita sekarang memiliki kesempatan luar biasa untuk menekan tombol reset dalam hidup kita. Bagi banyak orang Kristen, komitmen kehadiran di gereja sudah berkurang sebelum pandemi. Tuhan telah mengingatkan kita, bahkan mungkin membangunkan kita, betapa pentingnya jemaat yang berkumpul.
Bersiaplah untuk kembali berkumpul di gereja. Dan lakukanlah kali ini dengan semangat baru dan komitmen setia pada setiap minggu.
Ini merupakan suatu kebiasaan yang tidak bisa dan tidak boleh kita abaikan.
oleh: Thom S. Rainer - Terj.: Hardi Mega