Artikel Gereja

GARIS BESAR KHOTBAH, 10 APRIL 2022

Pesan dari taman Eden & Getsemani


Dalam Kejadian 2 : 8 -14 Tuhan Allah membuat taman di Eden dan di tempatkan-Nya di taman itu , manusia ( Adam ) yang dibentuk-Nya.

Taman Eden adalah taman yang indah, arti dari Eden adalah keindahan, kesenangan. Di taman ini tumbuh berbagai pohon yang baik untuk dimakan dan mengalir empat cabang sungai, Pison, Gihon, Tigris dan Efrat membasahi taman.


Taman Eden adalah gambaran kasih dan kebaikan dan pemeliharaan Tuhan Allah kepada manusia.

Tuhan Allah memberi tempat terbaik dan juga memberikan hak kepada Adam untuk berkuasa atas segala yang ada mulai dari hewan- binatang binatang sampai pada tanaman tanaman.


Tetapi di tempat yang indah dan serba ada berkelimpahan ini terjadi pelanggaran ( dosa ) manusia kepada Tuhan Allah.

Hawa jatuh pada tipu daya iblis yang menyamar ular untuk makan buah dari pohon pengetahuan yang baik dan yang jahat yang berada ditengah tengah taman dan sebelumnya Tuhan Allah telah memerintahkan Adam untuk tidak menjamah apalagi memakan buah itu,karena kalau dimakan akan mati.


Hawa tergoda oleh bujukan iblis dan membawa Adam juga melanggar perintah Tuhan Allah.

Inilah dosa pertama

Akibat dari dosa itu Adam Hawa diusir keluar dari taman Eden dan putus hubungan dengan Tuhan Allah.

Akibat dari dosa itu juga manusia semua menjadi berdosa dan kehilangan kemuliaan Allah. ( Roma 3: 23 )


Taman Getsemani adalah sebuah taman kecil di tempat bernama bukit Zaitun. Bukanlah tempat yang indah dengan pemandangan seperti taman Eden. Di tempat ini hanya ada pohon Zaitun dan arti kata Getsemani adalah " pemerasan buah Zaitun " menjadi minyak.

Tapi  dari tempat yang tidak indah ini ada peristiwa yang hebat yaitu penyerahan diri  dana ketaatan pada Allah Bapa yang telah dilanggar di Taman Eden.


Di taman Getsemani Yesus berdoa dan bergumul hebat melawan kesedihan dan ketakutan yang hebat sebagai manusia untuk meminum cawan murka Allah akibat dosa dosa manusia dengan mati di kayu salib.

Tapi sehebat apapun kesedihan dan ketakutan Yesus dan seberat apapun pergumulanNya di taman Getsemani, Yesus tetap taat pada kehendak Allah Bapa di sorga yang telah menjadikanNya anak Domba Allah tebusan bagi dosa manusia, dosa yang diturunkan Adam dari taman Eden.

"Ya Bapa-Ku, jikalau sekiranya mungkin, biarlah cawan ini lalu dari pada-Ku, tetapi janganlah seperti yang Kukehendaki, melainkan seperti yang Engkau kehendaki." ( Mat 26 : 39 TB )


Taman Getsemani mengajarkan kita ketaatan penuh walaupun dalam penderitaan pada kehendak dan rencana Tuhan.

Kehendak Allah ditempatkan diatas  kehendak kita, bahkan diatas segalanya sekalipun kita harus menderita, sakit dan mengalami kesusahan.

Sementara dari taman Eden kita melihat kehendak manusia diatas kehendak Allah.

Hawa begitu egois mengejar keinginan nya sekalipun harus melanggar ketaatan pada Tuhan Allah.


Mereka menjadi merasa tidak cukup, tidak puas padahal Tuhan telah memberikan mereka pemberian yang terbaik, indah dan berlimpah.

Hari ini kita dapat merenung dan merefleksikan diri, apakah kita menjadi orang orang Kristen taman Eden atau telah bertumbuh menjadi Kristen Taman Getsemani?

Tuhan memberkati.

Related Posts