Ketika gereja kembali ke pertemuan/ibadah tatap muka, mereka
meninggalkan layanan digital dan streaming mereka. Paling tidak, mereka tidak
memberikan perhatian yang biasa dilakukan selama karantina/pandemi. Ini adalah
kesalahan. Ini adalah kesalahan besar.
Berikut adalah tujuh alasan mengapa kami sangat yakin bahwa
gereja anda harus terus menekankan dan berinvestasi dalam layanan digital dan
streaming.
Seorang pendeta menulis kepada saya: “Ada 750 orang yang
melihat layanan online kami pada minggu pertama. Sekarang turun menjadi sekitar
lima orang selama layanan streaming langsung. Ini benar-benar tidak sepadan
dengan usaha kami.” Saya mengerti. Tetapi pertumbuhan instan yang dilihat
gereja-gereja pada awal karantina adalah sebuah anomali. Gereja-gereja yang
menginvestasikan waktu dan sumber daya lainnya dalam layanan digital melihat
pertumbuhan yang lambat namun stabil setelah penurunan langsung.
Beberapa anggota jemaat dan tamu anda tinggal di rumah.
Lainnya berada di luar kota. Layanan digital menjadi satu-satunya alternatif
mereka. Dan bagi anda yang berpendapat bahwa layanan digital akan menjadi
alasan bagi orang yang mampu secara fisik untuk tidak hadir, kami tidak melihat
kenyataan itu terjadi. Paling-paling, setiap kehilangan diimbangi lebih lagi
oleh pertambahan.
Meskipun ini dalam tahap awal, kita melihat layanan digital
menjadi langkah pertama bagi orang-orang untuk datang ke layanan tatap muka.
Mereka "menguji coba" gereja beberapa minggu sebelum mereka hadir
secara langsung. Kita secara khusus melihat tren ini di antara orang Kristen
nominal dan non-Kristen.
Gereja tidak hanya seharusnya berada di dalam komunitas,
tetapi juga harus melayani komunitas. Gereja anda akan memiliki visibilitas
yang jauh lebih besar kepada komunitas dengan layanan online dibanding
kebanyakan alternatif lainnya. Saya bekerja dengan sebuah gereja yang
menginvestasikan $20 per minggu di iklan Facebook untuk mengirimkan layanan
kepada mereka yang ada dalam daftar gereja. Ini sudah mulai menunjukkan hasil.
Saya termotivasi melihat semakin banyak gereja yang
menawarkan jalur doa melalui nomor telepon dan/atau alamat email. Seorang
pendeta baru-baru ini memberi tahu saya bahwa ada peningkatan dalam jumlah
permintaan doa yang dikirimkan ke alamat email mereka setiap minggunya. Gereja
menayangkan alamat email itu beberapa kali selama kebaktian berlangsung.
Para pemimpin dan anggota gereja bersemangat untuk
mengetahui bahwa jangkauan mereka berada di luar komunitas ke titik-titik lain
di negara dan dunia. Orang-orang Kristen masa awal harus menempuh jalan Romawi
untuk mendapatkan Injil dari kota ke kota. Internet telah menjadi jalan Romawi
kita.
Semakin banyak gereja menjadi multisite (multi situs) dan
multi-venue (multi lokasi). Sejumlah gereja mulai membuka situs mikro. Layanan
streaming dapat menjadi tempat bagi setiap orang untuk mendapatkan informasi
tentang apa yang terjadi di semua situs. Sebuah gereja menggunakan lima menit
pertama dari layanan streaming untuk memberikan pembaruan bulanan untuk dilihat
di semua situs. Ini telah menjadi cara yang bagus untuk berbagai situs, lokasi,
dan layanan dimana semua berada di halaman yang sama.
Saya mendorong agar
lebih banyak gereja yang melanjutkan kembali ibadah tatap muka. Namun janganlah
membiarkan ini menjadi alasan untuk menghilangkan atau meminimalkan layanan
digital anda. Gereja anda akan kehilangan kesempatan besar untuk pelayanan,
kesaksian Injil, dan persatuan.
Oleh Thom S. Rainer – Terj. Hardi Mega