Artikel Gereja

6 CARA GEREJA MENJADI MUNAFIK

Orang munafik adalah orang yang bertindak berbeda dari keyakinan yang dinyatakannya. Di satu sisi, kita semua munafik karena tidak ada dari kita yang memenuhi standar kita sendiri.

Kita semua pernah mendengar klaim tentang bagaimana gereja penuh dengan orang-orang munafik. Sangat mudah untuk mengabaikan keluhan ini sebagai tidak adil. Kita tidak seharusnya mengabaikannya.

Sikap dan tindakan anda harus sesuai dengan keyakinan anda. Yesus menyatakan keprihatinan atas kemunafikan agama. Dalam Matius 6 dan Lukas 11, Yesus mengecam antara lain pemberi munafik, doa munafik, puasa munafik, dan penghakiman munafik. Yesus lelah dengan kesalehan palsu orang-orang Farisi, khususnya bagaimana mereka menggunakan agama untuk memanfaatkan kekuasaan.

Kemunafikan Kristen terjadi ketika anda menjadikan diri anda prioritas di atas Tuhan. Seringkali, kemunafikan adalah tuduhan yang ditujukan pada orang tertentu. Tetapi gereja bisa menjadi munafik dan menumbuhkan budaya kemunafikan sebagai sebuah organisasi. Bagaimana ini bisa terjadi?

1.  Gereja terpaku pada preferensi eksternal dan bukan pengabdian internal. Kemunafikan semacam ini terjadi ketika kita meninggikan preferensi kita ke tingkat Kitab Suci dan menurunkan preferensi orang lain ke tingkat dosa. Preferensi gereja tidak pernah menyelamatkan siapa pun. Marilah kita jadikan hal utama sebagai hal utama.

2.  Gereja jatuh cinta dengan komitmen tetapi mengabaikan orang. Yesus mengutuk orang Farisi karena mencintai apa yang mereka lakukan lebih daripada mengapa mereka melakukannya. Mereka mencintai sistem lebih dari orang yang seharusnya mereka layani. Komitmen itu penting, namun komitmen yang mengabaikan orang adalah kemunafikan.

3.  Para pemimpin gereja mencari keunggulan agama daripada pelayanan yang rendah hati. Para pemimpin gereja yang menarik perhatian orang lain akan menghadapi godaan untuk meninggikan nama mereka sendiri di atas nama Kristus. Melayani orang-orang dengan cara yang memuliakan Tuhan membutuhkan kerendahan hati.

4.  Gereja menyembunyikan standar ganda dengan aturan agama artifisial. Pengikut aturan yang bermaksud baik dapat tersapu ke dalam kemunafikan. Aturan buatan dapat menyembunyikan standar ganda, tetapi juga bisa mengacaukan pesan Injil.

5.  Gereja membinasakan inti ibadah dengan presentasi/penyajian keagamaan. Apa yang Habel berikan kepada Tuhan adalah persembahan yang dapat diterima karena itu mencerminkan hati penyembahan yang sejati. Apa yang Kain berikan kepada Tuhan tidak dapat diterima karena itu adalah persembahan keagamaan. Dan apa yang terjadi selanjutnya? Saudara yang munafik membunuh saudara yang menyembah. Inti penyembahan adalah penyerahan diri sepenuhnya kepada Raja Yesus, bukan presentasi/penyajian keagamaan.

6.  Gereja menambahkan Injil untuk membebani orang. Agama menjadi penghalang keselamatan ketika gereja menambahkan aturan pada Injil sebagai prasyarat keselamatan. Tidak ada yang lebih munafik daripada membebani orang dengan Injil palsu dari legalisme. Ketika keselamatan adalah target yang bergerak, gereja menjadi kendaraan untuk penindasan.

Salah satu penangkal utama kemunafikan adalah budaya pertobatan. Ketika orang menjalani pertobatan, masalah kemunafikan menjadi jauh lebih sedikit di gereja.

Terus terang, di sisi surga ini, gereja yang sempurna akan menjadi beban yang berat. Anda akan merusaknya saat anda bergabung! Anda tidak membutuhkan gereja yang sempurna, tetapi anda membutuhkan Juruselamat yang sempurna. Gereja disebut sebagai gereja yang otentik.

Pada akhirnya, kemunafikan musnah ketika sebuah gereja dikenal karena memberitakan kabar baik tentang Yesus.

Oleh Sam Rainer – Terj. Hardi Mega

Related Posts